Langsung ke konten utama

Wirelles Access Management - Default Auth & Forward

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh..

Lab Kali ini akan dilanjuti dengan Wirelles Access Management. Dimana Pada LAB ini akan melakukan Konfigurasi Default Authentication dan Default Forward. Untuk Hasil akhirnya ialah bisa dilihat dari proses Test koneksi Antara AP ke Client ataupun Antar client. Kemudian Wirelles Access Management mempunyai fitur atau penjelasan terhadap cara kerjanya. Berikut Penjelasannya,

  1. Access List adalah filter autentikasi sebuah AP (AP side) terhadap client yang terkoneksi.
  2. Connect List adalah filter autentikasi sebuah wireless station (client side) terhadap AP mana yang ingin terkoneksi. 
  3. Rule autentikasi atau filter autentikasi dibaca secara terurut dari atas ke bawah seperti halnya sebuah filter firewall sampai request autentikasi mencapai kecocokan. 
  4. Sangat dimungkinkan untuk memasang beberapa filter untuk macaddress yang sama dan juga satu rule untuk semua mac- address. 
  5. Sebuah rule filter mac-adress bisa diterapkan pada sebuah interface wireless saja atau bisa juga untuk semua interface. • Jika tidak ada rule yang sesuai maka akan digunakan default policy (default authentication & default forward) dari wireless interface tersebut.
I. Konfigurasi Default Authentication pada AP (Access Point).

Default Authentication , artinya AP akan memberikan autentikasi secara default kepada semua perangkat agar dapat terkoneksi. Jika kita hilangkan maka autentikasi nya tidak secara default melainkan melalui autentikasi MAC Address yang tadi kita buat.

Pergi ke Wirelles Tables kemudian menuju ke Tab Interfaces. Masuk ke Wirelles


Kemudian UnCheklist pada Default Authentication. (Terdapat pada bagian bawah)

Sebelum menguji Default Authentication, Pastikan Masing-masing client sudah terhubung dengan AP. Dapat dilihat di Wirelles Tables pada tab Resgitration.

Kemudian Masukkan Mac-Address masing-masing client kedalam Access List. Dimana fitur Access List tersebut untuk pengguna Access Point. Pergi ke Wirelles Tables kemudian ke tab Access List. Cara mudahnya, ialah pergi ke registration kemudian klik Copy to Access list masing-masing client seperi gambar dibawah ini.

Dibawah ini adalah bukti Access List berhasil dibuat dengan 2 Client yang terdaftar.

Selanjutnya, Masuk ke masing-masing client di tab Access List. Kemudian UnChecklist Authentication.

Lanjutkan UnCheklist juga di Client kedua.


I.II Konfigurasi Default Authentication di Client/Station (1)

Selanjutnya, Konfigurasi di sisi Client/Station Yang sudah terhubung dengan AP

Kemudian langsung menambahkan Connect List. Nah, Jika konfigurasi di AP menggunakan Access List, Maka Client menggunakan Connect list untuk memasukkan AP tersebut.

Dibawah ini adalah bukti bahwa Client/Station (1) sudah membuat Connect list dengan memasukkan MAC-Address AP.

 I.III Konfigurasi Default Authentication di Client/Station (2)

UnCheklist pada Default Authenticate kemudian Apply

Kemudian Masukkan AP ke Connect list Client/Station (2). Dengan terlebih dahulu harus terhubung dengan AP.

Lalu, dibawah ini adalah bukti bahwa Client/Station (2) Sudah mendaftarkan AP kedalam Connect List.

I.IV TEST PING

Ping dari Access Point ke Client/Station Terhadap IP yang tersambung dengan router(ether) berhasil/reply.
 Kemudian PING terhadap IP Client/station yang terdapat pada computer juga berhasil/reply


II. Konfigurasi Default Forward (Access Point)

Default forward (hanya dapat diseting pada Access Point). Kemudian digunakan untuk mengijinkan/tidak komunikasi antar client/station yang terkoneksi dalam 1 Access Point. Default forward biasanya didisable untuk keamanan hotspot client.

Pertama, Seperti tadi. UnChecklist Default Forward pada Wirelles Tables.

Kemudian Masing-masing Client/Station yang sudah dimasukkan ke Access list, Lakukan UnCheklist juga pada Forwarding.

Di Client/Station yang satunya, Lakukan UnCheklist terhadap Forwarding.


II.I TEST PING Antar Client/Station 

TEST PING dari Client/Station (1) ke Client (2) menggunakan IP Router serta IP Computernya. Hasilnya adalah Request Timed Out.

Kemudian PING dari Client/Station (2) ke (1). Hasilnya juga sama yaitu RTO.

Terimakasih telah mengunjungi BLOG saya dengan niat ingin belajar. Mudah-mudahan LAB yang saya berikan menjadi pendukung anda untuk sukses dan menjadi berkah dari Tuhan Yang Maha Esa.
Mohon maaf bila ada kesalahan dalam konfigurasi dan penulisan, Dimohon untuk kritik dan sarannya di kolom komentar.
Wassalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh..




Komentar

Postingan populer dari blog ini

Konfigurasi Security wireless WPA & WEP

Assalamu'alaikum Warohmatullohi Wabarakatuh, Melanjutkan dari Lab sebelumnya, kali ini kita akan melakukan pembuatan Security dan Enkripsi pada wireless. Disini saya akan membuat security enkripsi yang bernama WPA & WEP. Apasih  WPA? Metode security enkripsi ini diciptakan untuk melengkapi dari system yang sebelumnya,yaitu WEP. WPA ini lebih aman karena sulit ditembus dengan metode sederhana. Apasih pengertian WEP? WEP (Wired Equivalent Privacy) tipe wireless security yang pertama kali muncul dan masih sangat sederhana serta tidak mempunyai authenticate method. Mengapa dibutuhkan dari kedua security tersebut? Karena sifat dari wireless yang “open access” maka sebuah access point akan rentan terhadap serangan dari pihak yang tida bertanggung jawab. Sudah saatnya untuk mengimplementasikan Wireless Security untuk menjaga AP tersebut dari berbagai serangan. Untuk pengamanan koneksi wireless, tidak hanya cukup dengan MAC-Filtering, karena data yang lewat ke jari

Active Directory Windows Server 2012 R2

Assalamualaikum wr.wb LAB ini tentang Active direktori di Windows Server 2012, yang mana nanti Windows servernya menjadi server dan 2 lainnya sebagai client. Nah 3 itu, menjadi 1 lingkup. Langsung ke penerapannya.😛  Klik menu di bagian atas kanan 'manage' lalu pilih Add Roles and Features Centang kotak yang bertuliskan Skip this page by default. kemudian Next Pilih opsi Role-based or feature-based installation Pilih opsi select a server from the server pool dan server poolnya sudah terpilih default.  Klik server roles Active Directory Domain Services Kemudian klik Add Features untuk mengaktifkan Active Directory Domain Services Selanjutnya, pilih DNS Server untuk mengaktifkannya  Klik lagi Add Features untuk DNS Server. kemudian akan kembali lagi ke page awal,lalu klik next Klik Next saja. Langsung Next lagi. Disana tertulis, "Active directory dan DNS Server su